8 Pencetak Assist Terbanyak Sepanjang Sejarah FIBA World Cup, Siapa Saja-

Gelaran FIBA World Cup 2023 akan segera diselenggarakan di Indonesia pada 25 Agustus sampai 10 September 2023. Turnamen basket skala Internasional ini menjadi momen sejarah bagi Indonesia yang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Dalam sejarahnya banyak pemain yang mencetak rekor sebagai pemain terbaik di berbagai kategori. Salah satunya dari kategori Assist, di mana terdapat 8 Pencetak Assist Terbanyak di FIBA World Cup 2023. Berikut ulasannya.

1. Ricky Rubio (130 Assist)

Rubio merupakan MVP FIBA Basketball World Cup 2019 dan pemain terbaik No. 1 dalam kategori Assist. Perolehan tersebut diraih dari rata-rata 5,1 per game pada World Cup 2010 dan 2014, ia sempat mencatatkan 6,0 per game empat tahun lalu. Ia pernah tercatat melakukan assist sebanyak 12 dalam kemenangan dua kali perpanjang waktu di babak semifinal atas Argentina yang merupakan jumlah assist tertinggi dalam pertandingan Piala Dunia.

Pada 2010, Pria kelahiran 1990 itu mencatatkan 11 assist dalam kemenangan atas Selandia Baru, yang merupakan laga keduanya di Piala Dunia. Rubio telah melakukan banyak hal untuk membantu Spanyol, yang tercermin dari peringkatnya di dalam urutan 39 dalam sejarah rebound Piala Dunia. Torehan 16,4 poin per gamenya memimpin Spanyol dalam hal mencetak angka empat tahun lalu saat mereka menjadi juara. Namun, kini Ia harus absen di FIBA World Cup 2023 karena alasan kesehatan mental

Baca juga: Indonesia Arena Punya SKYBOX, Kursi Mewah buat Nonton FIBA World Cup 2023

2. Pablo Prigioni (106 Assist)

Prigioni lahir pada 17 Mei 1977, Ia bermain untuk Argentina di World Cup untuk pertama kalinya dalam karirnya pada tahun 2006. Ketika menginjak usia 29 tahun, Ia menjadi pemain cadangan untuk Sanchez. Oleh karenanya, ia berada diperingkat kedua sepanjang masa menjadi torehan yang mengesankan.

Prigioni yang memiliki posisi sebagai Guard pernah mencatatkan rata-rata 6,4 assist per game di World Cup terbaiknya pada edisi 2010, ketika Argentina mencapai Perempat Final.. Ia mencetak sembilan saat melawan Yordania dan Serbia, serta delapan dalam kemenangan di babak 16 besar atas Brasil. Pertandingan terbaiknya di World Cup dengan assist adalah saat melawan Puerto Riko pada 2014, ketika ia mencetak 10 assist.

3. Pepe Sanchez (95 Assist)

Tidak jauh berbeda dari Pablo Prigioni. Pepe Sanchez merupakan pria kelahiran 8 Mei 1977 hampir saja merayakan gelar juara dunia bersama timnya pada tahun 2002, di Indianapolis. Namun Yugoslavia berhasil menang tipis setelah perpanjangan waktu. Dia mencetak rata-rata assist 4,1 per game, sementara di Final Sanchez mencetak enam assist. Dia menorehkan sembilan assist dalam kemenangan atas Venezuela pada hari pertama. Setelah merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade 2004 di Athena, Argentina mengincar kejayaan di World Cup 2006 di Jepang.

Sanchez melepaskan 5,8 assist per game dan mencetak 10 assist dalam kemenangan atas Serbia dan Montenegro. Tetapi, usaha Dia untuk meraih podium tertinggi di Piala Dunia pun pupus. Setelah tembakan tiga angka dari rekan setimnya, Andres Nocioni, yang berpotensi menjadi penentu kemenangan, memantul keluar di akhir laga semifinal melawan Spanyol. Ini memberikan kemenangan bagi tim Eropa dengan skor 75-74.

4. Marcelino Huertas (95 Assist)

Marcelino yang lahir pada 25 Mei 1983 melakukan kerja sama dengan Tiago Splitter dalam banyak kesempatan untuk melakukan pick-and-roll dan mengumpulkan banyak assist. Ia mengakhiri turnamen dengan rataan terbaik kedua di turnamen ini, yaitu 5,8 assist per game.

Baca juga: Momen Artis-Atlet Ramaikan Puncak Basketball Meet Up FIBA World Cup 2023

Lima assist-nya berkontribusi pada kekalahan telak Amerika Serikat di Istanbul, sebuah pertandingan yang berakhir dengan skor 70-68. Sementara total assist terbesarnya adalah 10 pada pertandingan grup berikutnya melawan Slovenia.. Pada pertandingan babak 16 besar 2010 melawan Argentina. Marcelinho membuat dua assist dan mencetak 32 poin.

5. Facundo Campazzo (88 Assist)

Facundo Campazzo yang dijuluki “Penyihir operan Argentina” tampil memukau di World Cup 2019 China, di mana ia mengumpulkan assist demi assist dengan operan-operan yang apik dan luar biasa. Facu beraksi saat ia membantu negaranya mencapai Final, dengan rata-rata 7,8 assist – No. 3 secara keseluruhan di turnamen. Permainan terbaiknya adalah saat kemenangan di Perempat Final atas Serbia, dengan 12 assist yang disandingkan dengan 18 poin.

6. Mantas Kalnietis (83 Assist)

Kalnietis yang memiliki posisi sebagai guard dianggap oleh banyak orang bukan sebagai playmaker yang ideal, ia berevolusi menjadi point guard yang dapat diandalkan dan efektif. Pria kelahiran 6 September/1986 menjadi booming di kancah Piala Dunia pada 2006 dengan keatletisannya yang luar biasa pada Fase Grup di Hamamatsu, rata-rata assist tertingginya di ajang unggulan FIBA ini terjadi pada partisipasinya pada 2019, yaitu 5,4 per game.

Baca juga: 10 Bintang Basket Dunia Siap Kembali Main di FIBA World Cup, Siapa Saja?

Pada 2010 Kalnietis menikmati saat-saat terbaiknya, ketika Lithuania hanya kalah sekali, dari juara bertahan Amerika Serikat di Semifinal. Jumlah 3,4 assist per game-nya merupakan yang terbaik di tim. Dia mencatatkan lima assist dalam kemenangan atas Spanyol, China, Argentina, dan Serbia.

7. Marcelo Milanesio (83 Assist)

Marcello menjadi salah satu pengoper terbaik dalam sejarah bola basket internasional. Jumlah assist sebenarnya lebih tinggi dari 83, namun FIBA baru mulai mengarsipkan statistik assist pada tahun 1994. Oleh karena itu, total assist-nya dari World Cup 1986 dan 1990 tidak dimasukkan.

Pada tahun 1994, ia mencatatkan rata-rata 6,9 assist per gam di Toronto. Penampilan terbaiknya adalah 11 assist dalam kemenangan atas Mesir. Pada tahun 1998 di Yunani, ia mencatatkan rata-rata 3,1 assist, termasuk sembilan assist dalam pertandingan melawan Amerika Serikat.

8. Boris Diaw (80 Assist)

Diaw merupakan gambaran dari fleksibilitas seorang pemain dengan kemampuan mengumpan yang luar biasa. Boris yang lahir pada 11 Februari 1965 menjadi Pemain yang telah lama bermain di NBA. Namun, ia tampaknya lebih senang memberikan umpan kepada rekan setimnya untuk mencetak angka. Dia dan Thomas Heurtel masing-masing memimpin Prancis dengan rata-rata 4,0 assist per game di World Cup 2014, saat Les Bleus meraih podium juara. Empat kali tampil di ajang tersebut di Spanyol, ia mencatatkan lima assist dalam pertandingan. Boris memiliki posisi sebagai Forward.

(akn/ega)

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Jejakkakirani. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.